Pukul 10.00 WIB di lobby Metro TV, Obrolan antara Tommy Tjokro dan team market+ dilaksanakan. Perbincangan pagi ini dibuka dengan topik seputar kesibukkannya saat ini. Dengan santai, ia menjabarkan, “saat ini kesibukkan Saya masih menjadi anchor dan sedang menjajal sebagai junior producer, jadi lebih banyak dibelakang meja, selain beberapa kali menjadi MC atau mengisi beberapa acara off air”, jelasnya.
Tujuh tahun sudah profesi sebagai anchor digelutinya, walaupun begitu bidang tersebut bukan sesuatu yang didapatnya dibangku sekolah, karena keinginan mengikuti jejak ayahnya sebagai insinyur adalah impiannya ketika kecil. Tehnik industri di sebuah perguruan tinggi di indonesia langkah awalnya untuk menelusuri jejak sang ayah. Tapi ditengah jalan, ilmu marketing mencuri perhatianya, untuk itu negara kangguru adalah tempatnya melanjutkan dan mendalami bidang tersebut.
Kembali ke Indonesia, pria yang akrab dipanggil Tommy ini menerapkan ilmunya dengan bekerja menjadi marketing di sebuah perusahaan distribusi. Tapi sayang, hal itu tidak berlangsung lama, karena ada bidang yang menggodanya yaitu penyiaran. Vj Hunt adalah langkah awalnya untuk menekuni bidang ini, tapi dikarenakan umur yang sudah tidak begitu muda dan ingin lebih serius dengan bidang ini, Metro TV adalah pilihan yang pas untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Dari marketing ke penyiaran dan kewartawanan, memang bukan perkara yang mudah, itu pun yang dirasakan pria yang hobi olah raga ini,” .“Tidak mudah memang pada awalnya, karena bidang ini adalah hal baru buat Saya, tapi dengan banyaknya pembekalan yang diberikan selama training disana membuat semuanya jadi lebih mudah”, jelasnya.
Rencana kedepan untuk kariernya, Pria kelahiran kelahiran Braunschwigh (Jerman), 10 juli 1977 ini mengatakan menyimpan hasratnya untuk membuat program sendiri seperti senior-seniornya. “ Kedepannya Saya ingin punya program sendiri, entah dengan Metro TV atau membuat sendiri”, tambahnya.
Walaupun memiliki karier yang cemerlang dan rencana yang sedang disusun, keluarga tetap lah menjadi prioritas utama, untuk itu ayah dari satu anak ini mengatakan “waktu yang tidak pasti adalah konsekuensi mengeluti bidang jurnalistik, dan hal itu sudah Saya komunikasikan dengan keluarga pada awalnya” terangnya. Karena itu komunikasi menjadi hal yang paling penting, dan kualitas menjadi prioritas bukan kuantitas.
Keseriusnya mendalami dunia penyiaran dan kewartawan serta dapat membagi waktu dengan keluarga dengan baik, membuat market+ mengajukan pertanyaan, apa yang harus dilakukan jika ingin mengikuti jejaknya.” Untuk memulai karier di dunia penyiaran dan kewartawan harus dimulai dari awal yaitu menjadi reporter karena dari situ akan banyak ilmu yang didapat, tapi sayangnya saat ini banyak orang yang ingin mengeluti bidang ini hanya ingin tampil di televisi, karena mereka menganggap berada di dalam layar lebih mudah, dan itu persepsi yang salah, justru menjadi anchor memiliki tanggung jawab yang besar, karena apa yang dikatakan olehnya adalah sesuatu yang bisa dipercaya jadi harus ekstra hati-hati”, katanya.
“Dan yang lebih terpenting adalah adanya rasa kritis terhadap lingkungan sekitar dan peduli dengan apa yang terjadi di masyarakat”.Tambahnya menutup percakapan pagi itu. (ISMAIL)
Sumber : Marketplus.co.id
Sumber : Marketplus.co.id
0 komentar:
Posting Komentar